★2.5/10
Reiview by : Adhie Djaya Uthama
Dengan releasenya Pengabdi Setan minggu lalu, gua kira film Horror Indonesia sudah terstandarisasi. Tapi nyatanya... tak sebagus yang diperkirakan, jauh melebihi ekspektasi.
Nama Jose Poernomo dulu pernah dianggap sebagai ahlinya penebar terror di Indonesia. Lewat Jelangkung (2001) ia membantu membangunkan perfilman Indonesia dari mati surinya. Namun perlu diakui, bahwa akhir-akhir ini Jose Poernomo cenderung menghasilkan sajian horror yang "messy". Seperti Rumah Kentang, Rumah Gurita, KM97, dan lain-lain.
Tapi percayalah, apa yang dilakukan Jose di film-film sebelumnya masih dapat ditoleransi dan dimaafkan ketimbang kekonyolan total yang terjadi pada Ruqyah : The Exorcism.
Jika ini adalah sebuah film komedi, gua jelas akan memberikan score tinggi. Pasalnya, Ruqyah sukses membuat satu studio tertawa terbahak-bahak di setiap adegan seramnya. Jelas hal tersebut berbanding terbalik dengan tujuan dibuatnya film horror.
Mungkin jika masih sebatas tak seram, Ruqyah masih bisa dimaafkan. Masalahnya Ruqyah sudah menyentuh level susah untuk dinikmati.
Dialog-dialog yang datarnya bukan main, premis religi yang sayangnya hanya digunakan sebagai tempelan saja, cinematography alakadarnya, jumpscare yang hanya mengandalkan volume sound yang hanya mampu mengaget-ngageti penonton yang teramat penakut, dan yang paling membuat "melongo" adalah performa dari para castnya.
Evan Sanders yang selalu membuat mimik wajah yang aneh nan lucu setiap dirinya akting ketakutan. Celine Evangelista dengan akting kesurupannya, sukses membuat penontonnya merasa Awkward dan Cringey. Jujur gua bingung, dia itu sebenernya kesurupan atau salah minum antibiotik.
Sebetulnya, Ruqyah punya beberapa moment yang sanggup memberikan feeling horror pada penontonnya. Namun belum sampai puncak, moment-moment yang harusnya bisa menjadi seram dipaksa turun oleh kekonyolan yang sama.
Sudahlah, tak perlu dipanjang-panjangkan. Entah buatmu. Yang jelas, buat gua, Ruqyah adalah sebuah dagelan dan masalah. Semacam drama religi yang masuk bioskop.
(ps : thanks to mr Adhie Djaya Uthama for the review, im not claim this review is mine)
0 Please Share a Your Opinion.: