★ 9,50 / 10,00
oleh Zaky
My Mister bercerita tentang Park Dong Hoon seorang pria mapan berusia empat puluh tahunan dengan background keluarga baik-baik yang bekerja di sebuah perusahaan rekayasa struktural, tak seperti yang terlihat, sebenarnya dia memiliki problematika hidup yang berat baik dalam keluarga maupun tempat kerjanya, dalam timnya ada karyawati kontrak bernama Lee Ji An, seorang wanita pendiam berusia dua puluh tahunan dengan masa lalu yang kelam dan beban hidupnya yang bisa dinilai terlalu berat bagi anak seusianya. Singkat cerita, mereka mulai mengobati rasa sakit masing-masing dan mencari kebahagiaan sejati.
Ini adalah tentang manusia dengan luka mereka yang selalu basah dan tampak tiada terobati, ini adalah tentang bagaimana seseorang menemukan kebahagiaan dan rasa nyaman yang berhak dimiliki siapapun. Dalam drama ini tak akan ditemukan seorang yang benar-benar putih pun seorang yang benar-benar hitam. Manusiawi. Kita, para penonton, diperkenalkan dengan berupa-rupa karakter manusia dengan segala kealpaannya, drama ini seakan mempersilakan kita menilai sendiri bagaimana sejatinya setiap karakter yang ada dalam drama ini. Meskipun demikian, My Mister bukanlah drama yang cengeng, ia tidak mengurung penontonnya pada situasi pesimistis dengan penderitaan yang tiada ujungnya. Kita para penonton diberikan kesempatan berpikir tentang solusi yang seharusnya diambil oleh setiap karakternya.
Kekuatan utama yang dimiliki My Mister adalah bagaimana drama ini membangun suatu ikatan kuat antara kita dan setiap karakternya bahkan yang berstatus supporting character sekalipun, seperti Kwang Il si antagonis, sangat jarang bisa menemukan drama yang membuat kita bersimpati dengan karakter villain. Para penonton seakan dijamu dengan hidangan alakadarnya di dalam kehidupan mereka, yang mau tidak mau, suka atau tidak, kita harus menikmatinya. Adalah sebuah kekeliruan ketika ada yang berkata bahwa drama ini tidak mengandung unsur romance. Ini adalah kisah cinta yang sesungguhnya antar manusia, ketika mereka saling mengerti satu sama lain dan berbagi suka dan duka.
Drama ini mungkin tidak akan seistimewa itu tanpa para assemble cast yang diisi oleh para artis veteran maupun pendatang baru yang bermain sangat apik, tak terbayang jika karakter Dong Hoon tidak diperankan oleh Lee Sun Gyun, juga Lee Ji An yang dengan mengejutkannya diperankan sangat apik oleh IU/Lee Ji Eun, mengingat track record idol actress yang biasanya cenderung mengecewakan dalam berakting. Chemistry yang dibangun antara mereka berdua serta karakter lain sangat kuat terikat tanpa kendur.
Kurang lengkap rasanya jika tidak membicarakan seorang Kim Won Suk di bangku sutradara, lewat drama ini dia kembali mengukuhkan namanya sebagai salah satu sutradara drama terbaik Korea Selatan, naskah karya penulis Park Hae Won yang dimiliki My Mister sebenarnya sangat sederhana, tapi dengan begitu luar biasanya formula sederhana tersebut diracik sedemikian rupa menjadi tontonan level tinggi, sang sutradara dengan hebatnya mengemas dialog dan adegan sederhana menjadi begitu kuat, contoh kecilnya adalah ketika Lee Ji An untuk pertama kalinya mengucapkan terimakasih, lihatlah bagaimana adegan tersebut membuat para penonton terpaku dengan mata "gerimis". Sang sutradara juga berhasil menghidupkan suasana kantor seperti apa yang dilakukannya di Misaeng hanya saja disini, beliau memiliki opsi set lokasi yang lebih bervariasi. Pengambilan latar belakang cerita yang banyak dilakukan pada malam hari di musim dingin semakin menguatkan atmosfer kehidupan yang berat nan kelam.
Poin lain yang menjadikan drama ini spesial adalah keberhasilannya mengangkat isu-isu hangat yang berkembang dalam sosial masyarakat dewasa ini, seperti betapa kerasnya kehidupan di Korea, konflik dalam berumah tangga, persaingan kotor di dunia kerja, kesenjangan sosial, hubungan orang tua dan anak, peluang kerja yang sempit bagi sarjana, pahit manis berkecimpung di industri hiburan, bahkan hal-hal remeh seperti hubungan sunbae hoobae yang cukup sensitif dalam kultur Korea serta beberapa isu lainnya yang disajikan secara realistis dalam bentuk dialog ringan dengan selipan dark comedy yang menggelitik dan konflik-konflik yang cukup intens antara para karakter dalam drama ini.
My Mister atau Naui Ahjussi, betapa pun bagusnya drama ini, bukan berarti tanpa kekurangan, ada beberapa celah yang mungkin mengganggu atau setidaknya membuat kita mengharapkan lebih, seperti eksplorasi sebagian karakter yang terkesan kurang digali lagi, padahal jika seandainya lebih dieksplor akan berpotensi menguatkan cerita. Akan tetapi terlepas dari kekurangan tersebut, itu tidak begitu mengurangi keistimewaan drama berjumlah enam belas episode ini.
Overall, My Mister adalah salah satu sajian paling spesial bagi pecinta serial Korea tahun ini, menontonnya akan memberikan sensasi tersendiri, seperti menyeruput segelas kopi panas di musim penghujan, setiap episodenya merupakan kehangatan dan rasa pahit yang menyegarkan. Drama ini menegaskan kepada kita bahwa setiap manusia, sekelam apapun masa lalunya, betapa pun berat beban hidup yang dijalaninya mereka semua memiliki hak yang sama untuk menemukan rasa nyaman dan kebahagiaan.
thanks for Zaky untuk reviewnya~
0 Please Share a Your Opinion.: